Perbedaan Kewiraswastaan,
Wiraswasta, Wiraswastawan
- Kewiraswastaan (entrepreneurship): adalah
kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dangan menginvestasikan dan
mempertaruhkan waktu,uang ,dan usaha ,untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya,yang bersangkutan
merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping
juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan
kepribadian tertentu (wiraswastaan/entrepreneur).
-
Wiraswastawan: Walaupun
terdapat berbagai pendapat mengenai pengertian Wiraswastawan, namun secara umum
pengertian wiraswastawan menunjukkan kepada pribadi tertentu yang secara secara
kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang
memiliki kemampuan untuk :
ü Berdiri
diatas kekuatan sendiri
ü Mengambil
keputusan untuk diri sendiri
ü Menetapkan
tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
ü Menggerakkan
perekonomian masyarakat untuk menuju kedepan
ü Mengambil
resiko
ü Memenfaatkan
kesempatan usaha yang ada
ü Supel,
fleksibel dalam bergaul, maupun dan mau menerima kritik membangun, dan
melakukan komunikasi
- Wiraswasta: adalah
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk
memberikan nilai tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan lebih
kepada pelanggan. Nilai tambah itu mempunyai sifat yang baru dan belum pernah
ada atau belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Orang yang
melakukan kegiatan wiraswasta disebut sebagai seorang wiraswastawan.
Perbedaan ciri-ciri antara
Perusahaan Kecil dan Perusahaan Besar
Perusahaan
Kecil :
Perusahaan
kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan
bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.
Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT
ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil.
Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang
dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Ciri-ciri
perusahaan kecil : Contoh
perusahaan :
1. Umumnya dikelola pemilik 1. Warung Makan
2. Struktur organisasi sederhana 2.
Warung kopi
3. Pemilik mengenal karyawan 3.
Counter
4. Presentase kegagalan perusahaan tinggi
5. Kekurangan manajer yang ahli
6. Modal jangka panjang sulit diperoleh
Perusahaan Besar :
Pada
umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya), Struktur
organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan, Persentase
kegagalan usaha relatif rendah, dan Modal jangka panjang relatif lebih mudah
diperoleh untuk pengembangan usaha.
Ciri-ciri
perusahan besar : Contoh
perusahaan :
1. Dikelola bukan
oleh pemilik 1.
BANK
2. Struktur
organisasi kompleks 2.
ASURANSI
3. Pemilik hanya
mengenal sedikit karyawan 3.
TELKOM INDONESIA
4. Presentase
kegagalan rendah
5. Banyak ahli
manajemen
6. Modal jangka
panjang relatif mudah didapatkan
Contoh Franchise lokal dan
asing yang ada di indonesia
Contoh franschise lokal : Contoh
franschise asing :
1.
Minimarket Indomaret 1. Resto
Hoka-hoka Bento
2.
Minimarket Alfamaret 2.
Minimarket Circle K
3.
Apotek K24 3. Minimarket
7-eleven
4.
Butik Zoya 4. Fash Food
KFC
5.
Salon My Salon 5. Fash Food Mc.Donald
6.
Tour dan Travel Asia Wisata 6. Soft Drink Green
Spot
7.
Swalayan Matahari 7. Resto Burger King
8.
Resto Bebek H. Slamet 8. Soft Drink
Pepsi
Keuntungan dan Kerugian Franchise
Kerugian
:
1. Peran yang dimainkan oleh Franchisor
sangat besar dengan kontrol yang tinggi sehingga pihak franchisee hilang
kemandiriannya.
2. Pihak franchisee harus membayar berbagai
macam fee kepada pihak franchisor, yang terms and conditionsnya therefore harus
jelas dan dinegosiasi siapa yang harus memikul biaya tersebut.
a. Royalty;
pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari
pemakaian hak Franchise oleh franchisee.
b. Franchise
biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat
penandatangan akte Franchise
c. Direct
expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/
pengembangan suatu bisnis Franchise seperti biaya pemodokan pihak
yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat
pembukaan;
d. Biaya
sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis.
e. Marketing
dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan,
maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan
menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing
atau iklan tertentu.
f. Assignment
fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor
jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya
untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan
pemegang Franchise yang baru dsb.
3.
Kesukaran dalam menilai kualitas
franchisor.
4. Biasanya kontrak franchise berisikan
juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis franchise dan ruang gerak dari pihak
franchisor
5.
Kebijakan-kebijakan pihak franchisor
tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee.
6.
Franchisor bisa jadi membuat kesalahan
dalam kebijakannya.
7. Turunnya reputasi dan citra dari merek
bisnis franchisor karena alasan yang tidak terduga-duga sebelumnya.
Keuntungan:
1. Resiko
Kegagalan Lebih Kecil
Ketika
anda membeli atau bermitra dalam waralaba, tentu usaha tersebut telah terbukti
kemapanan dan keberhasilannya. Dari berbagai data statistik, menunjukkan bahwa
terwaralaba mempunyai kesempatan lebih besar untuk sukses daripada orang yang
memulai bisnisnya sendiri (mandiri).Menurut hasil riset, bisnis independen
memiliki resiko 70-80% mengalami kegagalan ketika memulai usahanya, sementara
para franchisee hanya 20-30% (Michael M. Coltman, Franchise di
Kanada).
2.
Memperoleh Berbagai Bantuan Bisnis
Pada
umumnya, bila anda membeli sebuah bisnis Franchise, para franchisor akan
memberi berbagai jenis bantuan untuk kemajuan bisnis anda, seperti peralatan,
bahan baku, konsultasi, pelatihan dan juga promosi usaha. Franchisor yang baik
akan selalu setia mendampingi usaha anda, karena semakin maju bisnis anda, maka
mereka akan memperoleh banyak keuntungan.
3.
Kekuatan Daya Beli
Membeli
barang dan bahan dalam jumlah besar tentu akan memperoleh harga lebih murah.
Hal tersebutlah yang menjadi nilai positif dalam bisnis Franchise. Secara
tidak langsung, akan terjadi proses pembelian secara kolektif oleh para
franchisee yang diwakilkan oleh Franchisor. Pembelian kolektif tersebut akan
menjadikan daya beli lebih meningkat karena transaksi dilakukan dalam jumlah
party.
4.
Popularitas Merek
Banyak
waralaba nasional dan internasional yang telah dikenal masyarakat luas.
Kepopuleran brand tersebut menjadikan mitra waralaba lebih mudah mendatangkan
konsumen atau “built-in customers”.
5. Sudah
Ada Sistem
Pembeli
Franchise tidak perlu mencari-cari atau merancang sistem (keuangan,
kriteris SDM, peralatan atau teknologi, pasokan produk barang atau jasa atau
bahan baku, menentukan harga jual, dan lain-lain. Franchisor (pemilik
franchise) sudah menyiapkan semuanya. Pihak franchisee tinggal menjalankan
sesuai petunjuk dan aturan main yang diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar