Sistem perekonomian
merupakan suatu hal penting karena akan mempengaruhi kegiatan bisnis tersebut
yang dijalankan berdasarkan :
1.
MERKANTILISME
Suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan
suatu negara hanya ditentukan oleh
banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat
sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata
dengan jumlah kapital (mineral berharga,
terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh
negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan
meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca
perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme
mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan
melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport
(dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan
pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang
bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi
merkantilisme.
2. KAPITALISME
Sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat
produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan
dalam ekonomi pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat
melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah
dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Istilah kapitalisme, dalam arti modern, sering dikaitkan
dengan Karl Marx. Dalam magnum opus Das Kapital, Marx menulis
tentang “cara produksi kapitalis” dengan menggunakan metode pemahaman yang
sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun, sementara Marx jarang
menggunakan istilah “kapitalisme”, namun digunakan dua kali dalam interpretasi
karyanya yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator Friedrich Engels.
Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering menggantikan kapitalisme jangka
panjang dengan frase seperti perusahaan bebas dan perusahaan
swasta dan diganti dengan kapitalis rente
dan investor sebagai reaksi terhadap konotasi negatif yang terkait
dengan kapitalisme
3. KOMUNISME
Sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest
der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl
Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang
pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai
komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah
dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian
pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia
politikKomunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap
paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang
menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah
bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan
ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul
beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis
teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara
perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk
menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
4. SOSIALISME
Sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan
sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori
politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem
tersebut “Kepemilikan sosial” bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum,
kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari
semuanya. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal
secara enskapitulasi dari mereka semua. Mereka berbeda dalam jenis
kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar
atau perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam
lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme. Gerakan
politik sosialis mencakup beragam filsafat politik. Dikotomi inti dalam gerakan
sosialis termasuk perbedaan antara reformisme dan sosialisme revolusioner dan
antara sosialisme negara dan sosialisme libertarian. Sosialisme negara
menyerukan nasionalisasi alat-alat produksi sebagai strategi untuk menerapkan
sosialisme, sementara sosialis libertarian umumnya menempatkan harapan mereka
pada cara desentralisasi demokrasi langsung seperti libertarian municipalisme,
‘majelis, serikat buruh, dan dewan pekerja datang dari sikap anti-otoriter
umum. Sosialisme demokratis menyoroti peran sentral proses demokrasi dan sistem
politik dan biasanya kontras dengan gerakan politik non-demokratis yang
mendukung sosialisme, Beberapa sosialis telah mengadopsi penyebab gerakan
sosial lainnya, seperti lingkungan, feminisme dan liberalisme.
5. FACISME(FASISME)
Kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh
pemerintahan fasis. Sejarawan dan kaum terpelajar lainnya berselisih paham
dalam hal pertanyaan apakah tipe kebijakan ekonomi dapat dikatakan berwujud
secara spesifik. Baker berdalil bahwa terdapat sistem ekonomi yang dapat
dikenali dalam fasisme, yang memuat karakteristik pokok yang diamalkan oleh
bangsa-bangsa fasis, yang berbeda dengan sistem ekonomi lain yang dianjurkan
oleh ideologi lain.Payne, Paxton, Sternhell, dan kawan-kawan setuju bahwa
ekonomi-ekonomi fasis berbagi beberapa keserupaan, tidak terdapat bentuk
pembeda dari organisasi ekonomi fasis. Feldman dan Mason berpendapat bahwa
fasisme dapat dibedakan oleh tidak-hadirnya ideologi ekonomi yang bertalian
secara logis dan tidak-hadirnya pemikir ekonomi yang serius. Mereka menyatakan
bahwa keputusan-keputusan yang diambil oleh para pemimpin fasis tidak dapat
dijelaskan dalam kerangka kerja ekonomi yang logis
6.
DEMOKRASI EKONOMI
Demokrasi ekonomi merupakan konsep yang digagas oleh para
pendiri negara Indonesia (founding fathers) untuk menemukan sebuah
bentuk perekonomian yang tepat dan sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.
Penerapan dari konsep ini masih terus dicari dan dikembangkan bentuknya hingga
saat ini, karena tidak mudah membentuk suatu sistem perekonomian yang khas
Indonesia namun tetap sesuai dengan perkembangan jaman. Menurut Sritua Arief,
Juoro menilai bahwa demokrasi ekonomi mengandung konsekuensi moral, tetapi
secara khusus disoroti sebagai bentuk perpaduan antara politik, ekonomi, dan
moral kultural. Sistem politik, ekonomi, dan moral kultural bekerja secara
dinamis, seimbang, dan tidak saling mensubordinasikan sehingga masing-masing
berinteraksi secara baik.
Perbedaan antara
Bisnis yang mengejar keuntungan dan bisnis yang tidak mengejar keuntungan,
yaitu :
1. BISNIS YANG
MENGEJAR UNTUNG
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Dalam ekonomi kapitalis, dimana
kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan
profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari
sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan.
Contohnya :
·
Manufaktur adalah
bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang
mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan
keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik
seperti mobil atau pipa.
·
Bisnis jasa adalah
bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan
cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah
konsultan dan psikolog.
2. BISNIS
YANG TIDAK MENGEJAR KEUNTNGAN
Sedangkan Bisnis yang tidak mengejar keuntungan seperti
bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua
anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana
bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat
pekerja.
Contohnya :
· Perusahaan
perseorangan:Perusahaan
perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang.
Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus
menanggung seluruh kerugian itu.
·
Perseroan:Perseroan adalah bisnis yang
kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan
direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas
harta perusahaan.
· Koperasi:adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik
utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi
memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
PANDANGAN MASYARAKAT
TERHADAP PROFESI BISNIS :
1. Menurut
Pandangan Masyarakat zaman dulu tentang profesi bisnis, Pada masa lalu
pekerjaan di bidang bisnis belum menarik bagi anak muda dibandingkan dengan
masa sekarang, Pada masa lalu orang tua kita memandang sebelah mata terhadap
pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi, persepsi
demikian telah berlalu, sekarang masyarakat sudah tidak memandang rendah lagi,
karena bisnis sudah diangkat menjadi profesi. Banyak faktor psikologis yang
membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap
profesi bisnis, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak
jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan
rendah dan sebagiannya.
2. Namun
menurut pandangan masyarakat modern mengenai profesi bisnis berbeda dengan
pandangan masyarakat zaman dulu, Dalam zaman modern sekarang ini, dunia bisnis
sangat kompleks, dan membutuhkan banyak waktu untuk mereka yang ingin
mempelajarinya secara mendalam. Dan sangat mengasyikkan apabila kita mulai
melaksanakan bisnis secara nyata. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita
perhatikan jutaan orang melakukan kegiatan bisnis. Mereka ada yang berhasil
mengembangkan usaha dan memperbesar nilai bisnisnya yang makin lama makin maju
tetapi ada pula yang gagal. Bagi mereka yang berhasil, kegiatan bisnis makin
menarik dalam kehidupan mereka. Memang profesi bisnis sangat mengasyikkan,
karena memberikan kepuasan lahir dan batin kepada pelaksananya. Bisnis harus berpandangan
jauh kedepan. Bisnis didirikan bukan untuk sementara, tetapi untuk selamanya,
seumur hidup pemilik dan terus dilanjutkan oleh ahli warisnya. Oleh sebab itu,
dunia bisnis harus menjaga faktor kontinuitas usaha yang membuat landasa usaha
yang kuat menuju masa depan yang penuh tantangan.